11 research outputs found

    Internet Gaming Disorder: Psikopatologi Budaya Modern

    Get PDF
    Istilah budaya berasal dari kata buddhayah yang merupakan bentuk jamakdari buddhi, berarti budi atau akal sehingga budaya dapat diartikan sebagai hal-hal yang menyangkut budi dan akal (Koentjaraningrat, 1980). Sir EdwardTaylor (dalam Soekanto, 2003) memperjelas arti budaya yaitu keseluruhanpengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan semua kemam-puan dan kebiasaan yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat. Sepertiyang telah dijelaskan sebelumnya, produk budaya meliputi banyak hal, salah satunyaadalah permainan (games). Games merupakan produk budaya sejak dahulu kala(Malaby, 2012)

    Studi Emosi Antarkelompok : Dampak Stimulus Berita dan Foto Wanita Bercadar pada Kelompok Tidak Bercadar

    Get PDF
    Pengelompokkan “teroris” pada beberapa pemberitaan nasional menjadi stigma terhadap kelompok perempuan bercadar. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui pengaruh stimulus foto terhadap perbedaan emosi antarkelompok pada kelompok tidak bercadar dan 2) Mengetahui pengaruh stimulus berita terhadap perbedaan emosi antarkelompok pada kelompok tidak bercadar. Partisipan di dalam Studi 1 terbagi menjadi dua kelompok partisipan, yaitu partisipan FGD yang berjumlah 10 mahasiswa Universitas Sebelas Maret dan lima puluh partisipan yang dipilih dengan menggunakan incidental sampling untuk analisis deskriptif, uji reliabilitas stimulus berita dan foto dengan bantuan aitem pertanyaan emosi antarkelompok, serta eksplorasi emosi spesifik.  Hasil Studi 1 mendapatkan hasil bahwa foto dan berita pada stimulus 3 memiliki pengaruh terhadap timbulnya emosi positif, sedangkan stimulus 2 memiliki pengaruh terhadap timbulnya emosi negatif. Berdasarkan hasil kategorisasi di atas dapat diketahui bahwa beberapa emosi spesifik yang muncul adalah Kasihan, Takut, Aneh, Nyaman, Kagum, Senang, Marah, Risih, Miris, Ngeri, Netral, Damai, Kaget, dan Hormat. Studi 2 adalah melakukan uji eksperimen melalui Open Sesame dengan partisipan sebanyak 24 mahasiswa tidak bercadar (5 laki-laki, 19 perempuan, Musia = 19,83). Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan emosi positif yang dirasakan antara kelompok yang diberi stimulus foto 2 dengan kelompok yang diberi stimulus foto 3 (sig<0,05). Foto 3 memberikan emosi positif lebih tinggi daripada foto 2. Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan emosi negatif yang dirasakan antara foto 2 dengan foto 3, serta tidak terdapat perbedaan emosi baik positif atau negatif pada stimulus berita

    Gender Stereotypes and Self-Efficacy as Determinants of the Glass Ceiling Effect: A Study of Female Civil Servants in Central Java

    Get PDF
    Glass ceiling refers to the obstruction of opportunities for female employees to get promoted to higher positions, despite being qualified and having achievements, due to gender discrimination. This study aimed to identify the relationship between gender stereotypes and self-efficacy with the glass ceiling phenomenon experienced by female civil servants in Central Java. Sixty female civil servants were involved as samples. This study used three instruments: glass ceiling scale (α = 0.855), gender stereotypes scale (α = 0.933), and self-efficacy scale (α = 0.879). The data was processed using linear regression analysis. The findings revealed that there was a strong correlation (r = 0.803) between gender stereotypes (β1 = 0.377) and self-efficacy (β2 = -0.431) with the glass ceiling phenomenon experienced by female civil servants in Central Java

    Konsep Kemiskinan (Subjektif) dalam Benak Masyarakat Indonesia: Konstruk dan Indikatornya

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep kemiskinan subjektif dan menguji indikator-indikatornya. Untuk itu, penelitian dengan pendekatan Psikologi Indigenous ini dilakukan melalui dua tahap studi. Total sampel penelitian ini sebanyak 283 responden, terdiri dari 148 responden dalam Studi 1 dan 135 responden dalam Studi 2. Pengumpulan data Studi 1 dengan kuesioner pertanyaan terbuka dan analisis data menggunakan teknik analisis isi, sedangkan pengumpulan data Studi 2 dengan Skala Kemiskinan Subjektif yang disusun berdasarkan temuan Studi 1. Teknik Analisis Faktor Eksploratori dilakukan untuk menemukan indikator-indikator dari dimensi kemiskinan subjektif. Hasil Studi 1 menunjukkan bahwa kemiskinan subjektif pada mahasiswa merepresentasikan adanya perasaan dan/atau pemikiran yang menilai dirinya berada dalam keterbatasan material, spiritual, intelektual, emosional, dan relasional. Hasil Studi 2 membuktikan indikator perilaku dalam aspek kemiskinan subjektif yang dihasilkan pada Studi 1 sebelumnya terbukti mampu menjelaskan konstruk kemiskinan subjektif

    Desain Aplikasi “SAPA” Berbasis Computer-Mediated Communication (CMC) untuk Efektivitas Komunikasi Mahasiswa Tunarungu

    Get PDF
    Komunikasi antara penyandang disabilitas dengan orang normal masih sulit bahkan dengan adanya bahasa isyarat. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan aplikasi “SAPA” berbasis Computer-Mediated Communication (CMC) untuk efektivitas komunikasi antara tunarungu - tunanetra. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan Research and Development (R & D). Penelitian pengembangan adalah model pengembangan sebuah produk dari mulai perancangan, validasi, pengujian produk, dan desiminasi produk secara luas. Tahapan pengembangan aplikasi pada penelitian ini meliputi; stdudi pendahuluan, perancangan produk, validasi produk, perbaikan produk, uji coba produk dan penyempurnaan produk final. Hasil pengujian aplikasi yang dilakukan didapatkan analisis yang berisi ouput Paired Samples Test menunjukkan nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0.000 < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat ditarik kesimpulan bahwa, ada perbedaan rata – rata antara komunikasi mahasiswa pada saat sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi “SAPA” yang artinya ada pengaruh pada penggunaan aplikasi “SAPA” untuk mengatasi masalah komunikasi mahasiswa tunarungu, tunanetra, non-disabilitas, dan dosen pengampu mata kuliah, sehingga tercipta komunikasi yang efektif dalam perkuliahan

    Hubungan Komitmen dan Penyesuaian Perkawinan dengan Kepuasan Perkawinan pada Istri Anggota Batalyon Paskhas 467 TNI AU yang Menjalani Long Distance Marriage

    Get PDF
    Marital satisfaction is one of the important things in supporting the happiness of a partner. The emergence of conflict in marriage is normal for couples, but can be more complicated for couples who undergo long distance marriage (LDM) because they are unable to actualize the needs, hopes, and desires that affect satisfaction in marriage. Marital commitments and marital adjustments can increase marital satisfaction. This study aims to determine the correlation between marital commitment and marital adjustment with marital satisfaction on wives who undergo long distance marriage at Halim Perdanakusuma. This study uses a non random purposive sampling involving 72 wives of the Air Force soldiers in Battalion Paskhas 467 Halim Perdanakusuma as a sample and uses a marital satisfaction scale, a marital commitment scale, and a marital adjustment scale as an instrument . The results of multiple regression analysis showed a strong positive significant correlation between marital commitment and marital adjustment with marital satisfaction for wives undergoing LDM. Significantly positive correlation between marital commitment and marital satisfaction on wives undergoing LDM.. Significantly positive correlation between marital adjustment and marital satisfaction among wives undergoing LDM. The conclusion of this study is the higher marital commitment and marital adjustment to wives undergoing long distance marriage, the higher marital satisfaction is felt.Kepuasan perkawinan merupakan salah satu hal penting dalam menunjang kebahagiaan pasangan. Munculnya konflik dalam perkawinan merupakan hal yang biasa bagi pasangan, namun dapat menjadi lebih rumit bagi pasangan yang menjalani long distance marriage (LDM) karena tidak mampu mewujudkan kebutuhan, harapan, dan keinginan yang mempengaruhi kepuasan dalam perkawinan. Komitmen perkawinan dan penyesuaian perkawinan dapat meningkatkan kepuasan perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komitmen perkawinan dan penyesuaian perkawinan dengan kepuasan perkawinan pada istri yang menjalani long distance marriage di Halim Perdanakusuma. Penelitian ini menggunakan non random purposive sampling yang melibatkan 72 istri anggota Batalyon Paskhas 467 TNI AU sebagai sampel dan menggunakan skala kepuasan perkawinan, skala komitmen perkawinan, dan skala penyesuaian perkawinan sebagai instrumen. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan adanya hubungan positif signifikan yang kuat antara komitmen perkawinan dan penyesuaian perkawinan dengan kepuasan perkawinan pada istri yang menjalani LDM. Hubungan positif signifikan kuat antara komitmen perkawinan dengan kepuasan perkawinan pada istri yang menjalani LDM dan hubungan positif signifikan kuat antara penyesuaian perkawinan dengan kepuasan perkawinan pada istri yang menjalani LDM. Kesimpulan penelitian ini adalah semakin tinggi komitmen perkawinan dan penyesuaian perkawinan pada istri yang menjalani long distance marriage, semakin tinggi pula kepuasan perkawinan yang dirasakan

    HUBUNGAN ANTARA CINTA DIRI DAN PENERIMAAN DIRI DENGAN PERILAKU DIET PADA MODEL WANITA DEWASA AWAL DI SURAKARTA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) hubungan antara citra diri dan penerimaan diri dengan perilaku diet, (2) hubungan antara citra diri dengan perilaku diet, dan (3) hubungan antara penerimaan diri dengan perilaku diet pada model wanita dewasa awal. Penelitian ini menggunakan 55 anggota model di Agensi FS Model dan Limited Model Surakarta yang dipilih dengan purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dan korelasi Pearson. Hasil regresi linear berganda menunjukkan nilai  >  (9,973 > 3,16), dengan nilai R=0,52, dan sig=0,000 (p<0,05). Hasil uji korelasi Pearson antara citra diri dengan perilaku diet menunjukkan = -0,49 (p<0,05), dan hasil uji korelasi Pearson antara penerimaan diri dengan perilaku diet menunjukkan = -0,491 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan, kuat, dan negatif antara citra diri dan penerimaan diri dengan perilaku diet.Kata Kunci: citra diri, penerimaan diri, perilaku diet, model.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um023v8i12019p17

    Peningkatan Syukur Penduduk Miskin Melalui Intervensi Pelatihan Syukur di Surakarta

    Get PDF
    Penelitian ini bermaksud menguji efektivitas pelatihan syukur untuk meningkatkan kebersyukuran penduduk miskin di Surakarta. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah penduduk miskin yang mengikuti pelatihan syukur lebih tinggi kebersyukurannya dibanding penduduk miskin yang tidak mengikuti pelatihan syukur. Subjek penelitian ini adalah warga penduduk miskin dari suatu wilayah RT di Surakarta berjumlah 19 orang. Desain penelitian kuasi eksperimen ini adalah pretest-posttest control group design dengan kelompok eksperimen 10 orang yang diberi pelatihan syukur sebanyak 4 kali dan kelompok kontrol 9 orang. Metode pengumpulan data dilakukan melalui modul pelatihan dan Gratitude Resentment and Appreciation Test (GRAT). Berdasarkan hasil perhitungan uji Independent Sample T Test diperoleh t hitung 3,870 > t tabel 1,740 dan p 0,001 t tabel 2,262 dan p 0,002 < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelatihan syukur berpengaruh terhadap peningkatan kecenderungan syukur pada penduduk miskin di Surakarta

    Mapping the Challenges in Distance Learning for Students with Disabilities during Covid-19 Pandemic: Survey of Special Education Teachers

    Get PDF
    The rapid spread of the Covid-19 virus has had an impact on various aspects of life, such as the economy, education, and socialisation. One of the social distancing policies in the field of education is the application of distance learning at the preschool, primary school, secondary school, special school, and college education levels. Its implementation has led to challenges for teachers, students, and parents, especially students with disabilities (SWD). The purpose of this study is to identify the challenges faced by the special education teachers (SETs) who have been providing distance learning for children with special needs during the Covid-19 pandemic. The study was conducted using a survey method by distributing questionnaires via Google Forms to 226 SETs in Indonesia. Data analysis was conducted using descriptive statistics. The results show that most of the SETs (66%) stated that they had faced barriers to distance learning that came from parents, students, and other teachers, as well as technical barriers. According to the SETs’ perceptions, some of the barriers that came from parents included lack of coordination and communication, limited use of mobile phones, and limited time for parents to accompany the students. The barriers coming from students were boredom and their lack of abilities. Furthermore, the barriers from the SETs themselves included difficulties in adapting material to online learning, difficulties in monitoring and evaluating student progress, and the lack of direction and coordination from schools. Other technical barriers were the frequent blackouts and insufficient internet signal

    Information Overload as a Mediator in the Relationship Between Instagram’s Social Media Use Intensity and Social Media Fatigue in Emerging Adulthood

    No full text
    The massive use of Instagram in Indonesia aligns with the high need for emerging adults to socialize and express themselves. This makes users face much information, making it vulnerable to causing social media fatigue. This study examines the role of the information overload variable as a mediator of the relationship between the intensity of social media use and social media fatigue in the emerging adult group. Respondents in this study were aged 18-25 years, including 145 men and 182 women. Data was collected using three scales: SONTUS Revised Version, Information Overload Scales, and the SMFS Scale, adapted into Indonesian. The collected data was tested using PROCESS Macro (Model 4) involving intermediary variables with the help of the SPSS Statistics 26.0 for Windows program. This study's results indicate a mediating effect of excess information in the relationship between the intensity of social media use and social media fatigue. Complete mediation occurs because the direct impact becomes insignificant when the extra information variable is added to the equatio
    corecore